Politikus PKB Ingatkan Tanam Sawit di Papua Bisa Picu Petaka

4 hours ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKB Daniel Johan mengingatkan rencana pemerintah pusat dan daerahg menanam sawit di Papua bisa memicu bencana banjir hingga longsor.

Daniel menilai kontur tanah Papua tak cocok untuk menjadi perkebunan sawit. Menurut dia, lahan di Papua didominasi daerah pegunungan dan daerah aliran sungai (DAS).

"Khusus untuk Papua memang harus dilihat kontur tanah yang akan ditanam sawit, kita tidak ingin pembukaan hutan baru untuk penanaman sawit apalagi di daerah pegunungan, jalur DAS, apabila ini dilakukan maka akan memicu potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor," kata Daniel saat dihubungi, Kamis (17/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan rencana perluasan sawit sebagai upaya kemandirian energi nasional, bertujuan baik. Namun, pengalaman pahit di berbagai daerah, termasuk Sumatra, di mana alih fungsi hutan untuk sawit dan pertambangan telah memicu banjir, banjir bandang, dan krisis ekologis, mestinya menjadi alarm serius.

Daniel mengatakan Papua bukan sekadar ruang kosong untuk ekspansi komoditas, melainkan benteng ekologi terakhir Indonesia dengan fungsi hidrologis yang vital.

"Jika pembukaan hutan dilakukan tanpa kehati-hatian, tanpa perlindungan hutan dan wilayah adat, risiko bencana ekologis yang kini terjadi di Sumatra, Aceh berpotensi terulang, bahkan dengan dampak yang lebih besar," katanya.

Daniel menyebut pembangunan di Papua harus hati-hati dengan kajian lingkungan yang ketat, perlindungan masyarakat adat, serta tata ruang yang jelas.

Menurut Daniel, kemandirian energi tidak boleh dibayar dengan kerusakan lingkungan permanen dan penderitaan rakyat Papua.

"Untuk memaksimalkan energi dari minyak nabati (sawit) cukup dengan memaksimalkan potensi lahan yang sudah ada yang mencapai lebih dari 16 juta ha, bahkan melalui Satgas PKH sudah melakukan inventarisir lahan-lahan yang bermasalah dan diambil alih negara," kata Daniel.

"Ini yang harus dimaksimalkan produksinya sehingga tidak ada lagi membuka hutan/lahan untuk perkebunan sawit," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mendorong penanaman kelapa sawit di wilayah Papua. Prabowo ingin menghasilkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari kelapa sawit.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam arahan kepada kepala daerah se-Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12). Selain itu, Prabowo juga mengusulkan penanaman tebu dan singkong yang bisa untuk menghasilkan etanol.

Prabowo ingin dalam lima tahun kepemimpinannya seluruh daerah bisa mencapai taraf swasembada pangan dan swasembada energi.

"Dan juga nanti kita berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan juga BBM dari kelapa sawit," kata Prabowo.

(fra/thr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |