TANGERANG - Viral video pedagang es teh solo asal Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, yang menyebut oknum mengaku ormas, wartawan dan lembaga diduga hendak meminta kordinasi pemasangan kabel optik wifi.
Video yang berdurasi 1 menit 36 detik tersebut terjadi di Kampung Melayu Barat, Jalan Raya Kampung Melayu Teluknaga-Tangerang, di akun tik tok @teng.nina telah ditonton 83, 3 ribu orang, dan diunggah hari Minggu (27/7/2025).
Saat ditemui wartawan di tempat usaha dan lokasi kejadian, pengunggah video, Nina mengakui telah merekam dan mengupload video tersebut ke akun tik toknya hingga viral di sosial media (Sosmed) serta banyak ditonton orang.
"Ya benar saya rekam terus taruh di tik tok, habisnya saya kesal sama mereka nada bicaranya tinggi, ngaku ormas, wartawan dan lembaga, tapi ketika saya minta perlihatkan identitasnya malah dia pergi, " tuturnya, Kamis (31/7/2025) sore.
Nina mengatakan, meski ada pihak yang sudah merasa menyelesaikan permasalahan tersebut. Akan tetapi Nina merasa belum ada penyelesaian sama sekali. Karena menurutnya, dirinya sampai saat ini tidak pernah dipertemukan dengan oknum tersebut.
"Walau ada yang bilang masalahnya sudah selesai, saya sendiri merasa belum ada musyawarah penyelesaian. Padahal waktu itu tinggal mereka temui saya, atau saya temui mereka di polsek, " ujarnya.
Menurut Nina, dirinya akan bersikap ramah tamah bilamana ketiga oknum tersebut bersikap sopan santun dengan nada rendah, dan menunjukan identitas ormas serta lembaga sesuai ucapannya, bukannya menghindar saat dimintai identitas.
"Kalau mereka bicaranya sopan santun nada rendah, saya juga akan ramah tamah, kalau memang ormas, wartawan atau lembaga tinggal tunjukin identitasnya, saya pasti ngertiin, bukannya menghindar, " ungkapnya.
Selain itu kata Nina, bila oknum tersebut mengaku dari ormas, wartawan dan lembaga, diwajibkan untuk memperlihatkan identitasnya kepada orang yang baru dikenalnya, agar tidak ada kesalahpahaman atau kecurigaan dari masyarakat yang belum mengenalnya.
"Mereka kan ada yang ngaku ormas, wartawan dan lembaga, seharusnya tunjukin terlebih dahulu identitasnya atau kartu anggotanya, biar masyarakat percaya, jangan cuma ngaku-ngaku aja, nanti kalau masyarakat curiga terus diteriakin maling, bisa bahaya, " kesalnya.(igr/spyn).