Viral Pembagian MBG Bahan Mentah di Tangsel, Disdik dan SPPG Buka Suara

6 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Viral di media sosial program makan bergizi gratis (MBG) dalam bentuk bahan mentah yang dibagikan ke para siswa di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tangsel dan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) setempat pun buka suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala SPPG Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, Tangsel, A Basiro mengakui soal pembagian MBG berbahan mentah tersebut Pihaknya membagikan kepada ribuan siswa di 18 sekolah mulai tingkat PAUD/TK hingga SMA/sederajat.

"Ya, kita didistribusikan terhadap 4.075 siswa dalam bentuk mentah itu agar dapat dibawa pulang atau disimpan siswa lebih lama," kata Basiro dikutip dari Antara.

SPPG itu diketahui mendistribusikan MBG ke 18 sekolah di wilayah Kecamatan Ciputat Timur, Tangsel untuk seluruh jenjang pendidikan mulai dari jenjang PAUD, SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA. Adapun jumlah penerima manfaat sebanyak 4.075 porsi.

Basiro mengatakan makanan bergizi tersebut dibagikan dengan berbentuk mentahan sebagai penyesuaian kondisi sekolah yang saat ini sedang libur atau menjelang class meeting usai pelaksanaan ujian akhir semester. Dengan begitu, menurutnya, para siswa masih dapat menerima manfaat dari Program MBG itu dengan dibawa ke rumah.

"Beras diberikan dalam bentuk mentah agar dapat dibawa pulang dan disimpan lebih lama," ujarnya.

Pihaknya juga memastikan bahan pangan mentah yang didistribusikan ke siswa penerima manfaat MBG bukanlah bentuk makanan kemasan.

Dia mengatakan hal tersebut sebagai upaya menghindari penggunaan bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan, serta meminimalisasi konsumsi ultra-processed food.

Selain itu, kata Basiro, bahan makanan mentah yang diberikan nantinya agar bisa dimasak orang tua siswa di rumah, sesuai kebutuhan masing-masing siswa/siswi.

"Seperti yang telah ramai dibahas di media sosial, penggunaan makanan kemasan menimbulkan banyak kekhawatiran dari masyarakat. Oleh karena itu, dapur kami berkomitmen memberikan makanan real food yang lebih sehat dan alami," ungkapnya.

"Sedangkan lauk pauk sudah disiapkan dalam kondisi matang. Kami juga menghindari penggunaan makanan beku, karena khawatir siswa lupa menyampaikan kepada orang tua, yang bisa menyebabkan makanan basi dan tidak dapat dikonsumsi," tambahnya.

Sementara itu, Disdikbud Tangsel  mengakui tidak ada koordinasi antara SPPG) dan pemerintah setempat terkait pendistribusian program MBG berbahan mentah. Ia hanya mengetahui pembagian MBG dengan makanan kering.

"Sepertinya hanya ke sekolah (diberi tahu), kami pun tahu dari pemberitaan. Dan saya tanya ke SPPG lain, cuma ada bahan kering seperti biskuit. Dan itu sama seperti momen bulan puasa, ada biskuit atau Energen," kata Kadisdikbud Kota Tangsel Deden Deni, Rabu.

Selain itu, Deden mengaku Pemkot Tangsel telah meminta klarifikasi kepada SPPG Yasmit Ciputat Timur sebagai pihak pendistribusian MBG dalam bentuk bahan mentah.

"Kami sudah konfirmasi ke SPPG kenapa diberikan bahan mentah, dan beberapa alasan. Saya sudah cek sekolah juga memang betul ada kiriman bahan mentah alasannya pembelajaran tidak efektif menjelang libur," terangnya.

Dia mengatakan pembagian MBG berbahan mentah sebetulnya sudah pernah dilakukan di Tangsel, yakni saat momen Ramadan lalu. Saat itu pembagian MBG bahan mentah itu berupa makanan kering, dan sudah sesuai pengetahuan pihaknya.

Ke depan, Deden berharap SPPG terkait bisa memberikan MBG dalam bentuk makanan siap hidang. Ia pun sudah mengingatkan SPPG lain agar melakukan hal yang sama.

"Kami sudah sampaikan dan koordinasi dengan SPPG yang lain. Minggu depan kan sudah mulai libur ya, kalau paket kemarin kan buat Senin, Selasa, Rabu, mudah-mudahan besok sudah normal tidak diberi bahan mentah lain," katanya.

(kid/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |