Banjir Berhari-hari di Semarang Jateng Renggut 2 Nyawa Warga

4 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir berhari-hari di Semarang, Jawa Tengah sejak Rabu (22/10) lalu merenggut dua nyawa warganya. Korban pertama ialah seorang pekerja saat sedang membersihkan sampah di kolam retensi. Korban kedua ialah bocah yang sedang bermain di luapan air.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto mengatakan korban tenggelam pertama bernama Eko Rusianto, warga Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara. Saat kejadian, Eko sedang bekerja membersihkan sampah di Kolam Retensi Trimulyo.

"Kejadian tenggelam di Trimulyo ini kecelakaan kerja. Korban terpeleset dan akhirnya tenggelam karena tidak bisa berenang," kata Endro mengutip Detikcom, Minggu (26/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Endro, korban tidak mengenakan rompi pelampung saat bersih-bersih kolam retensi. Sebagai gantinya, korban menggunakan ban dalam mobil sebagai pengaman.

Endro menambahkan pihaknya juga menerima informasi korban tenggelam di sekitar Jembatan Pertigaan Masjid Gebangsari, Kecamatan Genuk. Korbannya ialah seorang bocah berinisial FAS. Ia dilaporkan tenggelam saat bermain di aliran luapan air akibat banjir.

"Berdasarkan keterangan saksi-saksi, anak tersebut tenggelam," ujar Endro.

Kedua korban tewas akibat banjir itu dibawa ke ruang jenazah Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang.

"Jangan bermain di bibir sungai karena luapan banjir saat ini sangat berbahaya," imbau Endro.

Sebelumya, hujan deras yang mengguyur Kota Semarang sejak Rabu (22/10) menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Ribuan rumah tergenang, jalan utama lumpuh, dan aktivitas warga terganggu akibat curah hujan tinggi yang berlangsung tanpa henti.

BPBD Kota Semarang mencatat sebanyak 38.180 jiwa terdampak banjir. Sebanyak 4.265 jiwa berasal dari Kecamatan Genuk dan 33.915 jiwa dari Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan.

Genangan terjadi di sejumlah titik seperti Bangetayu Kulon, Banjardowo, Gebangsari, dan Genuksari dengan ketinggian air 20-60 sentimeter. Sementara di kawasan Jalan Nasional Kaligawe, air setinggi setengah meter membuat arus lalu lintas tersendat.

"Genangan terjadi karena sistem drainase tidak mampu menampung debit air, ditambah luapan Sungai Tenggang," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya.

Banjir juga melanda Kabupaten Grobogan Jawa Tengah sejak Selasa (21/10). BPBD setempat mencatat 2.263 rumah di 28 desa pada 14 kecamatan terdampak genangan setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa.

Selain itu, 285 hektare lahan padi ikut terendam. Di Kecamatan Gubug, tanggul kanan Kali Tuntang jebol sepanjang 10 meter di sekitar rel kereta lintas Jakarta-Surabaya, membuat jalur kereta sempat terganggu.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |