Banjir Rendam 4 Desa di Parigi Moutong Sulteng, 1.713 Jiwa Terdampak

5 hours ago 5

CNN Indonesia

Rabu, 18 Jun 2025 14:17 WIB

Empat desa yang berada di Kecamatan Bolanu Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng terendam banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Ilustrasi. Banjir melanda Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. (Istockphoto/ Bee32)

Makassar, CNN Indonesia --

Empat desa yang berada di Kecamatan Bolanu Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), terendam banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

Akibat peristiwa itu, setidaknya ada 438 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas lebih dari seribu jiwa terdampak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banjir di Kecamatan Bolanu Lambunu berdampak pada 438 KK atau sekitar 1.713 jiwa yang berada di empat desa," kata Kepala BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/6).

Dia mengatakan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Parigi Moutong, sejak Selasa (17/6) kemarin menyebabkan air sungai meluap hingga merendam pemukiman warga yang berada di Desa Lembah Bomban, Desa Lambunu, Desa Wanamukti Utara dan Desa Siendeng.

"Banjir terjadi kemarin, sekitar pukul 16.20 WITA, akibat curah hujan yang tinggi, kemudian debit air sungai yang tidak dapat ditampung, sehingga meluap dan merendam rumah warga," ungkapnya.

Tak hanya merendam rumah warga, kata Akris, banjir tersebut juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti rumah ibadah, sarana pendidikan, dan satu unit rumah warga mengalami rusak berat serta akses jalan yang tidak dapat dilalui.

"Warga terdampak di Desa Lembah Bomban terdapat 74 KK atau 397 jiwa, Desa Wanamukti Utara 34 KK atau 115 jiwa, Desa Siendeng sekitar 300 KK atau 1.200 jiwa. Sedangkan, Desa Lambunu masih dalam pendataan. Titik pengungsian warga di kantor Desa Siendeng," jelasnya.

Sementara ini, kata Akris, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk melakukan asesmen dan pemantauan di daerah lokasi banjir.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah logistik dan perangkat berat untuk pembersihan material, jalan yang rusak juga sudah mulai dilalui kendaraan," katanya.

(mir/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |