CNN Indonesia
Sabtu, 21 Jun 2025 18:28 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kaesang Pangarep kembali mencalonkan diri sebagai calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (caketum PSI) di tengah isu pencalonan Presiden ketujuh RI Joko Widodo.
Kaesang menyerahkan dokumen pendaftaran ke markas PSI hari ini. Dia berjanji akan membawa PSI masuk DPR RI bila kembali terpilih.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada perwakilan DPW yang hadir hari ini untuk mendukung saya maju sebagai calon ketua umum. Terutama juga ini buat teman-teman semua kader PSI yang mendukung saya, ketua DPD juga yang sudah hadir di sini," kata Kaesang Pangarep Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6) dilansir detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaesang sekaligus memastikan ayahnya tak jadi mencalonkan diri sebagai ketum PSI. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Jokowi secara langsung.
Kaesang berkata sudah satu minggu di Solo. Selama di sana, dia sudah bicara dengan Jokowi soal pemilihan ketua umum PSI.
"Mengenai beliau akan menjadi ketum atau tidak, itu sudah kami obrolkan di seminggu terakhir ini dan enggak mungkin juga anak sama bapak saling berkompetisi," ucap Kaesang.
Pencalonan ketua umum PSI dibuka hingga 23 Juni. Selain Kaesang, ada Ronald A. Sinaga alias Bro Ron yang sudah mendaftarkan diri.
Pemilihan ketua umum PSI baka digelar lewat e-voting selama satu minggu. Seluruh kader PSI bakal punya hak suara.
Sekretaris SC Kongres PSI Benediktus Papa menyebut anggota PSI berjumlah 250 ribu. Sekitar 150 ribu sudah merespons proses verifikasi untuk pemilihan. Sekitar 140 ribu di antaranya sudah lolos tahap verifikasi.
"Kita ingin memastikan bahwa semua anggota yang memilih nanti di tanggal 12 (Juli) sampai tanggal 19 Juli, itu merupakan anggota yang betul-betul aktif keanggotaannya," kata Benediktus, Selasa (17/6).
Sebelumnya, Jokowi juga dikabarkan ikut pemilihan caketum PSI. Sejumlah kader PSI mendorong mantan presiden itu untuk ikut. Namun, Jokowi tak pernah menyatakan gamblang ingin ikut pemilihan.
"Ya masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut saya kalah," ujar Jokowi, Rabu (14/5).
(dhf/agt)