Staf Media Prabowo Lapor Polisi Usai Kena Kasus Dugaan Love Scamming

23 hours ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Staf Media Pribadi Presiden RI Prabowo Subianto Kani Dwi membuat laporan ke Polda Banten atas dugaan tindakan penipuan dengan modus Love Scamming dan ITE.

Ia membuat laporan polisi bermodalkan sejumlah barang bukti beserta saksi dari korban lainnya.

"Saya lapor ke Polda Banten untuk diusut tuntas agar tidak ada korban lainnya lagi ke depan yang dirugikan," ujar Kani dalam keterangannya, Kamis (12/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat keterangannya, ia menjelaskan secara rinci kronologi dugaan penipuan yang menimpanya itu.

Dugaan tindak pidana penipuan dan pelanggaran ITE itu dilakukan oleh terduga pelaku akun @febrianalydrss_ dan @mfthsy__.

Dalam unggahan di akun sosial media Instagram @kanidwi dan akun Tiktok @kanikatoo mengungkap @febrianalydrss_ diduga merupakan akun palsu.

Febrian di akun tersebut berkomunikasi dengan Kani. Ia mengaku sebagai mantan Pilot Garuda Indonesia yang kini bekerja untuk maskapai Emirates di United Emirates Arab.

Kani mengatakan akun milik @febrianalydrss_ ditemukan fakta telah mencatut sejumlah foto kegiatan saat Kani berdinas di lingkungan Istana Kepresidenan, dan diunggah kembali oleh @febrianalydrss_ seolah-olah ia turut bekerja di sana.

"Iya betul, saya menemukan sejumlah foto-foto milik saya di Instagram ketika mengikuti giat Pak Presiden Prabowo, diunggah kembali oleh akun milik Febrian Alaydrus namun di Close Friend sehingga seolah-olah ia turut serta mengaku kepada netizen lainnya sebagai Staff di Istana Kepresidenan," ujar Kani.

Kani turut menjelaskan bahwa ia merasa dirugikan secara materi lantaran Febrian meminjam sejumlah uang ke Kani yang akan digunakan untuk keperluan masuk kerja sepupunya atas nama Miftahul Syifa yang merupakan pemilik akun @mfthsy__ dan keperluan administrasi Emirates.

"Iya, awalnya pinjam 13 juta rupiah tanggal 1 Maret 2025 katanya untuk keperluan masuk kerja sepupunya si Cipa. Lalu, 27 April 2025 sejumlah 35 juta rupiah untuk Febrian keperluan administrasi masuk ke Maskapai Emirates," ujarnya.

Kani pun mulai menyadari ada hal janggal kala Febrian mengunggah foto dan video bersama para Crew Emirates namun terlihat seperti editan.

Tak disengaja, Kani pun menemukan dokumentasi asli video milik orang lain yang diakuisisi oleh Febrian.

"Lalu saya konfirmasi tanyakan langsung ke Febrian melalui pesan WhatsApp secara baik-baik, Febrian menyatakan bahwa foto/video yang diposting itu berbeda," ujarnya.

Pada saat itu, Kani hanya mengiyakan dan mencoba menelaah kembali fakta lainnya yang ia telusuri dengan menanyakan ke salah satu Crew Emirates dan mengonfirmasi tidak ada Pilot baru yang terdaftar di Emirates atas nama Febrian Alaydrus.

Setelahnya, Kani pun menelisik posisi Febrian melalui nomor handphone-nya. Hasilnya, menunjukkan posisi Febrian tidak berada di Dubai melainkan di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jawa Barat.

"Akhirnya, untuk menjawab keraguan dan rasa penasaran saya, saya memutuskan untuk investigasi mandiri ke lokasi tersebut secara diam-diam tanpa sepengetahuan Febrian ataupun sepupunya Cipa," ujar dia.

Dalam penelusurannya, tempat pertama yang dikunjungi adalah titik lokasi berdasarkan hasil penelusuran yang berada di Kampung Sengkol, Rangkasbitung.

Kani menanyakan ke warga sekitar sembari menunjukkan foto Febrian yang pernah diberikannya. Hasilnya, warga sekitar tidak mengetahuinya.

Kemudian, Kani menuju ke lokasi Rumah di Sumurbuang yang sering diberi tahu Febrian maupun Cipa bahwa itu merupakan rumah milik Ayah Zafwan Ahmad dan Mamah Elis Sriwedari (Orang Tua Febrian).

Pada keesokan harinya, Kani menuju Toko Emas H. Juli di Pasar Rangkas dan menuju kediaman alamat rumah H. Atiah yang merupakan alamat ketika Kani pernah mengirimkan bouquet bunga untuk orangtua Febrian.

Sesampainya di Pasar Rangkas, Kani menuju Toko Emas H. Juli, di sana ia bertemu dengan Pak Romi dan menanyakan apakah pernah ada sesosok Febrian Alaydrus itu tinggal di rumah Sumurbuang tersebut. Romi pun menjawab tidak pernah.

Kani melanjutkan investigasinya menuju kediaman H. Atiah tempat ia pernah mengirimkan bouquet bunga untuk orangtua Febrian.

Sesampainya di lokasi, Kani menanyakan apakah pernah kenal dengan atas nama Miftahul Syifa ke orang-orang yang sedang ramai di sekitar rumah berwarna cat oranye itu.

"Saya shock lagi, ternyata nama asli Cipa itu Marpuah ketika saya unjukkan fotonya," ucap Kani.

Setelahnya, Kani menginterogasi Marpuah untuk mengaku jujur siapa di balik akun @febrianalydrss_ apakah itu Galan Febriansyah mantan Staff Cargo yang juga pernah mengaku-ngaku sebagai Pilot Garuda Indonesia.

"Karena sejauh ini saya hanya dipertemukan sama Cipa, Febrian setiap diajak ketemu selalu ada aja halangannya, saya ajak vcall pun enggak pernah mau," ucapnya.

(nfl/sfr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |