Aktivis Lingkungan di NTT Ditemukan Tewas dengan Leher Terikat

7 hours ago 7

CNN Indonesia

Selasa, 09 Sep 2025 15:07 WIB

Aktivis lingkungan Vian Ruma ditemukan tewas dengan leher terikat di sebuah gubuk bambu dekat pantai di NTT. Polisi masih mendalami kejadian ini. Ilustrasi. Aktivis lingkungan di NTT tewas dengan kematian janggal. (iStock/aradaphotography)

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang aktivis lingkungan di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Vian Ruma, ditemukan tewas tergantung dengan leher terikat. Vian ditemukan di sebuah gubuk bambu dekat pantai di Sikusama, Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro.

Vian diketahui berprofesi sebagai guru ASN sekaligus aktif di sejumlah organisasi sosial dan lingkungan. Namun kematiannya dinilai janggal oleh beberapa pihak. Sebelum ditemukan tewas, Vian sempat meninggalkan rumah untuk menghadiri kegiatan Mbay Youth Day.

"Pada tanggal 2 September, Vian dalam perjalanan menuju lokasi kegiatan Mbay Youth Day. Vian menggunakan motor dan membawa tas. Jadi menurut kami, Vian dalam kondisi baik karena semangat untuk mengikuti kegiatan. Namun kemudian Vian ditemukan gantung diri di lokasi menuju tempat kegiatan," ujar Divisi Advokasi Koalisi Kelompok Orang Muda untuk Perubahan Iklim (KOPI), Efraim Mbomba Reda, mengutip detikcom, Selasa (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pandangan kami orang yang berencana untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri kondisi mentalnya tidak seperti itu. Biasanya kondisi mentalnya buruk pada saat-saat terakhir," lanjut Efraim.

Ia menambahkan, koalisi KOPI sedang mengumpulkan data lapangan terkait kematian Vian.

Kapolres Nagekeo, AKBP Rachmat Muchamad Silihi, mengatakan pihaknya masih mendalami kasus kematian Vian. Polisi berencana melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

"Ada (autopsi). Nanti saya info lanjut ya," ujar Rachmat.

Direktur Eksekutif Walhi NTT Umbu Wulang TA Paranggi mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data soal dugaan kematian janggal aktivis tersebut.

"Nanti kompletnya setelah kawan-kawan mengumpulkan data," katanya saat dihubungi.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |