Pemprov DKI Respons Temuan BRIN soal Air Hujan Mengandung Mikroplastik

8 hours ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merespons hasil temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menemukan kandungan mikroplastik dalam air hujan di wilayah Ibu Kota.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pihaknya tengah memperkuat program pengendalian sampah plastik dari hulu hingga hilir, termasuk pemantauan kualitas udara dan air hujan secara terpadu.

Sebab, temuan tersebut menjadi pengingat penting bahwa tantangan polusi plastik kini telah menjangkau atmosfer dan memerlukan upaya bersama lintas sektor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memandang temuan BRIN ini sebagai alarm lingkungan yang perlu direspons cepat dan kolaboratif. Polusi plastik kini bukan hanya urusan laut atau sungai, tetapi sudah sampai di langit Jakarta," ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (18/10).

Menurut Asep, Pemprov DKI selama ini telah menjalankan sejumlah kebijakan untuk menekan timbulan sampah plastik sekali pakai, di antaranya melalui Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan, serta perluasan program Jakstrada Persampahan yang menargetkan 30 persen pengurangan sampah dari sumbernya.

Selain itu, DKI juga terus memperluas bank sampah, TPS 3R, dan inisiatif daur ulang berbasis komunitas agar limbah plastik tidak lagi berakhir di lingkungan terbuka.

"Upaya pengurangan plastik harus dilakukan dari sumbernya,mulai dari rumah tangga, industri, hingga sektor jasa. Setiap orang punya peran," tambahnya.

DLH DKI saat inijugatengah berkoordinasi dengan BRIN untuk memperluas pemantauan mikroplastik dalam udara dan air hujan sebagai bagian dari sistem Jakarta Environmental Data Integration (JEDI), platform pemantauan kualitas lingkungan berbasis data. Hasil pengukuran ini diharapkan dapat menjadi dasar kebijakan yang lebih kuat dalam pengendalian polusi plastik di udara.

"Langit Jakarta sedang mengingatkan kita untuk lebih bijak mengelola bumi. Perubahan perilaku adalah kunci," kata Asep.

BRIN menemukan kandungan partikel mikroplastik berbahaya dalam air hujan di Jakarta melalui penelitian yang dilakukan sejak 2022.

Partikel-partikel plastik mikroskopis tersebut terbentuk dari degradasi limbah plastik yang melayang di udara akibat aktivitas manusia.

"Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka," jelas Reza melalui keterangan tertulis yang diunggah, Jumat (17/10), di website resmi BRIN.

(ldy/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |