CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2025 10:13 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 2.852 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) di depan Gedung DPR/MPR, Selasa (9/9) hari ini.
"Pengamanan DPR 2.853 personel gabungan Polri, TNI, dan Pemda DKI," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat dikonfirmasi.
Susatyo menyebut seluruh personel yang bertugas tidak dibekali senjata api. Pengamanan akan dilakukan secara persuasif dengan mengedepankan pendekatan humanis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polisi hadir bukan untuk menghadapi musuh, melainkan untuk melayani saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan pendapat," ucap dia.
Susatyo turut mengimbau kepada massa untuk menggelar unjuk rasa secara damai dan tertib. Massa dilarang bakar ban, rusak fasilitas umum, atau menutup jalan.
"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," tuturnya.
Sementara itu, terkait pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi masih bersifat situasional. Namun warga diimbau untuk menghindari kawasan DPR selama aksi berlangsung dan disarankan menggunakan jalur alternatif.
"Arus lalu lintas di sekitar lokasi bersifat situasional, menyesuaikan dengan eskalasi massa di lapangan," ujarnya.
Berdasarkan unggahan di akun Instagram @bemui_official, demonstrasi yang digelar hari ini bertajuk 'Seruan Aksi #RakyatTagihJanji'.
Dalam keterangan unggahan disampaikan, aksi demo kali ini dilakukan untuk menuntut pemerintah bertanggung jawab memenuhi tuntutan rakyat.
Tuntutan itu mulai dari 17+8, tuntutan Aliansi Akademisi Indonesia, tuntutan Dekan Fakultas Hukum PTN se-Indonesia dan sebagainya.
"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh fakultas dan Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) UI untuk bersatu menyuarakan aspirasi, menegaskan sikap, dan menuntut pemerintah bertanggung jawab memenuhi tuntutan rakyat. Cukup sudah rakyat dipermainkan dengan janji lima tahunan. Kini saatnya kita yang menagih!," demikian keterangan dalam unggahan itu.
(dis/isn)